Sekolah Wajib Ganti Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka Sebelum 2025

Sekolah Wajib Ganti Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka Sebelum 2025 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja mengeluarkan peraturan penting yang mewajibkan seluruh sekolah untuk mengganti Kurikulum 2013 (K13) dengan Kurikulum Merdeka paling lambat pada tahun ajaran 2026/2027. Langkah ini diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.

Sekolah Wajib Ganti Kurikulum, Batas Waktu Penerapan Kurikulum Merdeka

Sekolah-sekolah yang masih menerapkan Kurikulum 2013 diberi waktu hingga akhir tahun ajaran 2025/2026 untuk menyelesaikan transisi ke Kurikulum Merdeka. Selama periode tersebut maka dari itu kedepannya sudah harus menjalankan kurikulum merdeka. Untuk daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar, batas waktu penerapan diperpanjang hingga tahun ajaran 2027/2028, memberikan tambahan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kurikulum baru ini.

Yogi Anggraena, Pelaksana Tugas (Plt.) Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, menjelaskan bahwa pemberian waktu transisi ini bertujuan untuk memfasilitasi proses sosialisasi dan implementasi kurikulum baru. “Kami memberikan waktu tiga tahun ini untuk memastikan bahwa semua pihak dapat memaksimalkan sosialisasi dan persiapan yang di perlukan,” ujar Yogi dalam konferensi pers yang di adakan pada kegiatan Workshop Pendidikan: Sosialisasi Kurikulum Merdeka.

Implementasi Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka di rancang agar dapat di terapkan secara bertahap atau serempak. Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), kurikulum ini bisa di terapkan secara serentak, sementara untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), penerapan di lakukan secara bertahap. Yogi mencatat bahwa saat ini lebih dari 95 persen satuan pendidikan formal sudah mengadopsi Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2024/2025.

“Meskipun sudah ada kemajuan signifikan, kurang dari 5 persen satuan pendidikan formal yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka menjadi tantangan. Hal ini terutama di sebabkan oleh daerah-daerah yang belum memiliki akses informasi yang memadai dan sinyal yang kuat,” tambah Yogi. Secara keseluruhan, termasuk pendidikan nonformal seperti PAUD dan kesetaraan, kurang dari 16 persen lembaga pendidikan masih belum menerapkan Kurikulum Merdeka.

Sekolah Wajib Ganti Kurikulum, Alasan Pergantian Kurikulum

Peralihan ke Kurikulum Merdeka bertujuan untuk menyiapkan peserta didik dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman. “Kurikulum berbasis perkembangan serta perubahan yang terjadi di seluruh dunia,” jelas Yogi. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan adaptif, Kurikulum Merdeka di harapkan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan yang semakin kompleks dan dinamis.

Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan, juga menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka sangat relevan untuk diterapkan di seluruh jenjang pendidikan. Putra menyampaikan, Indonesia sangat membutuhkan lebih banyak ahli spesialis ketimbang generalis. “Kurikulum Merdeka membantu anak-anak menemukan dan mengembangkan minat serta bakat mereka secara lebih mendalam, yang akan menjadi aset penting bagi masa depan bangsa,” ujar Putra dalam acara sosialisasi.

Langkah-Langkah Sosialisasi dan Dukungan

Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai program untuk mendukung transisi ke Kurikulum Merdeka. Termasuk pelatihan bagi pendidik dan pengelola sekolah, serta penyediaan materi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Selain itu, gerakan pembersihan dan pendampingan untuk daerah yang mengalami kesulitan akses informasi juga telah di inisiasi. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua sekolah, termasuk yang berada di daerah terpencil, dapat beradaptasi dengan kurikulum baru ini.

Sebagai bagian dari upaya transisi, Kemendikbudristek juga berencana untuk memperkuat infrastruktur teknologi dan komunikasi di daerah-daerah yang kurang terjangkau. Hal ini di harapkan dapat mengatasi masalah keterbatasan akses informasi dan sinyal yang menjadi hambatan dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

Penerapan Kurikulum Merdeka di harapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan kurikulum yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik, di harapkan siswa dapat lebih siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi lebih optimal dalam masyarakat. Dengan berbagai dukungan dan upaya yang di lakukan, Kemendikbudristek berkomitmen untuk memastikan transisi ini berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh peserta didik di Indonesia. Link Alternatif DODOTOGEL yang memberikan kelebihan dengan akses cepat untuk permainan Togel Online.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *